Selasa, 25 Oktober 2011

SUMBER DAYA KOGNITIF

Teori sumber daya kognitif 
adalah kepemimpinan teori psikologi industri dan organisasi yang dikembangkan oleh Fred Fiedler dan Joe Garcia pada tahun 1987 sebagai konseptualisasi dari model kontingensi Fiedler . Teori ini berfokus pada pengaruh pemimpin intelijen dan pengalaman tentang nya atau reaksinya terhadap stres .
Inti dari teori ini adalah bahwa stres adalah musuh rasionalitas, merusak kemampuan pemimpin untuk berpikir logis dan analitis. Namun, pengalaman pemimpin dan kecerdasan dapat mengurangi pengaruh stres pada (atau dia) nya tindakan: kecerdasan adalah faktor utama dalam situasi stres rendah, sementara jumlah pengalaman selama lebih selama-saat stres.
prediksi teori sumber daya kognitif
  1. Kemampuan kognitif Seorang pemimpin memberikan kontribusi terhadap kinerja tim hanya ketika pendekatan pemimpin adalah direktif. Ketika para pemimpin lebih baik dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, agar rencana mereka dan keputusan untuk dilaksanakan, mereka perlu untuk memberitahu orang apa yang harus dilakukan, bukan hanya berharap mereka setuju dengan mereka. Ketika mereka tidak lebih baik dari orang-orang di tim, maka pendekatan non-direktif adalah lebih tepat, misalnya di mana mereka memfasilitasi diskusi terbuka di mana ide-ide tim dapat ditayangkan dan pendekatan yang terbaik diidentifikasi dan diimplementasikan.
  2. Stres mempengaruhi hubungan antara kecerdasan dan kualitas keputusan. Ketika ada tekanan rendah, maka intelijen adalah sepenuhnya fungsional dan memberikan kontribusi yang optimal. Namun, selama stres yang tinggi, kecerdasan alam tidak hanya membuat perbedaan, tetapi juga mungkin memiliki efek negatif. Salah satu alasan untuk ini mungkin bahwa orang cerdas mencari solusi rasional, yang mungkin tidak tersedia (dan mungkin salah satu penyebab stres). Dalam situasi seperti itu, seorang pemimpin yang berpengalaman dalam keputusan-keputusan 'usus merasa' dipaksa untuk mengandalkan pendekatan asing. Kemungkinan lain adalah bahwa pemimpin retret dalam dirinya / dirinya sendiri, berpikir keras tentang masalah ini, meninggalkan kelompok untuk perangkat mereka sendiri.
  3. Pengalaman adalah positif berhubungan dengan kualitas keputusan di bawah tekanan tinggi. Ketika ada situasi stres yang tinggi dan kecerdasan terganggu, pengalaman situasi yang sama atau mirip memungkinkan pemimpin untuk bereaksi dengan cara yang tepat tanpa harus berpikir hati-hati tentang situasi. Pengalaman pengambilan keputusan di bawah tekanan juga akan berkontribusi terhadap keputusan yang lebih baik daripada mencoba untuk mengatasi dengan otak-kekuasaan belaka.
  4. Untuk tugas-tugas sederhana, pemimpin intelijen dan pengalaman tidak relevan. Ketika bawahan diberi tugas yang tidak membutuhkan arahan atau dukungan, maka tidak peduli seberapa baik pemimpin adalah pada pengambilan keputusan, karena mereka mudah untuk membuat, bahkan untuk bawahan, dan karenanya tidak memerlukan dukungan lebih lanjut.

    Referensi :
    http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cognitive_resource_theory

SUMBER DAYA EKONOMI

Pengertian Sumberdaya Ekonomi

Potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi daerah pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki oleh daerah baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi)wilayah.
Potensi sumberdaya ekonomi khususnya sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) pada prinsipnya dapat dikategorikan menjadi 3 bagian, meliputi :
a. sumberdaya alam yang tidak pernah habis (renewable-perpetual resources). Jenis sumberdaya alam yang masuk kategori ini selalu tersedia sepanjang waktu, dan dapat dimanfaatkan oleh manusia. Contohnya : lahan pertanian, sinar matahari, angin, gelombang laut (tergolong sebagai sumberdaya energi) dan sebagainya. Pemanfaatan jenis sumberdaya alam seperti ini pada dasarnya dapat dieksploitasi sesuai dengan tingkat kebutuhan manusia sepanjang masa. Sumberdaya ini secara umum bersifat permanen, namun demikian jenis sumberdaya ini tidak dapat diproduksi oleh manusia. Sehubungan dengan itu, tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui.
b. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable or exhaustible resources). Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel, aluminium danlain-lain. Sumberdaya alam jenis ini adalah sumberdaya alam dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka bumi. Sumberdaya alam jenis ini bisa habis baik karena sifatnya yang tidak bisa diganti oleh proses alam maupun karena proses penggantian alamiahnya berjalan lebih lamban dari jumlah pemanfaatannya.
 c. sumberdaya alam yang potensial untuk diperbarui (potentially renewable resources). Kategori sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya alam yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat, namun demikian lambat laun akan dapat diganti melalui proses alamiah misalnya ; pohon-pohon di hutan, rumput di padang rumput, deposit air tanah, udara segar dan lain-lain (lihat : Yakin, 1997 dan Soeparmoko, 1997).

Minggu, 09 Oktober 2011

Analisis Konsumen

Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.

Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.


Untuk menilai tingkat kebutuhan seseorang, Abraham Maslow membagi hirarki kebutuhan seseorang atas 5 tingkatan, yaitu:
1. Kebutuhan dasar meliputi makan, minum, tempat tinggal.
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan sosial; merasa memiliki, cinta kasih
4. Kebutuhan harga diri; status, pengenalan, harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri; pengembangan diri, realisasi diri.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian

Ada empat faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian:

1. Budaya, yang terbagi menjadi tiga:
a. Budaya (kumpulan nilai, persepsi, preferensi, kebiasaan),
b. Sub budaya (suku, bangsa, agama), dan
c. Status sosial.

2. Sosial, yang terdiri dari:
a. Kelompok referensi
b. Keluarga
c. Status dan Peran

3. Personal, yang terdiri dari:
a. Umur dan tingkatan dalam daur hidup
b. Pekerjaan dan tingkatan ekonomi
c. Gaya hidup
d. Kepribadian

4. Psikologi, yang terdiri dari
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Learning
d. Keyakinan dan sikap

Model Perilaku Pembelian

Perilaku pembelian seseorang biasanya dimulai dengan stimulus berupa komunikasi dan promosi dari berbagai produk atau jasa. Konsumen kemudian mempertimbangkan kebutuhan tersebut disesuaikan dengan karakternya. Ia kemudian melakukan proses evaluasi terhadap proses pembelian, dan akhirnya merasakan bagaimana produk atau jasa tersebut diterima.

Peran dalam Pengambilan Keputusan

Pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan seseorang terbagi menjadi beberapa peran yang berbeda:
1. Initiator, orang yang memberi inisiatif/usulan atas suatu pengambilan keputusan ataupun pembelian
2. Influencer, orang yang mampu memberi pengaruh terhadap suatu keputusan
3. Decider, orang yang berwenang mengambil keputusan
4. Buyer, orang yang membeli
5. User, orang yang memakai


Referensi :
http://www.wikipedia.org/

http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/analisis-konsumen.html

TUGAS 2 SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN# - REVIEW JURNAL -

TUGAS REVIEW
JURNAL

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK MAKANAN
TELA KREZZ CABANG BEKASI


Nama   : Ayuvianti
NPM    : 13209528
Kelas   : 3 ea 16


Seiring dengan ide tersebut konsep pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran sekarang sudah mulai difokuskan pada pemuasan kebutuhan konsumen. Pada umumnya setiap usaha bertujuan untuk mencari keuntungan, tujuan tersebut tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Karena konsumen yang potensial akan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya faktor kualitas produk, kepuasan konsumen dan fasilitas yang ada sebelum memilih tempat yang dapat memberikan kepuasan tertinggi terhadap konsumen.

Pada jaman sekarang ini banyak sekali jenis ukm makanan kecil yang bermunculan dengan harga yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Hal ini disesuaikan dengan kelompok masyarakat dengan ekonomi yang cukup, cenderung memilih jenis makanan ringan yang murah sesuai dengan kondisi keuangan mereka. Bekasi merupakan salah satu daerah yang mempunyai banyak sekali jenis usaha makanan ringan, salah satunya adalah jenis makanan Tela Krezz yang terbuat dari bahan baku singkong yang disajikan dengan kemasan yang menarik, sehingga mengundang selera konsumen untuk mencoba jenis makanan tersebut. Jenis usaha makanan ini di Bekasi sangat memberikan peluang bagi para pengusaha.

Dalam penelitian ini, penulis menemukan masalah - masalah yang ada dan penulis juga menjelaskan
tujuan, antara lain :

Masalah Penelitian
1.Apakah kualitas produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan?
2.Apakah kepuasan konsumen mempunyai pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan?
3.Apakah kualitas produk, kepuasan konsumen secara bersama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan?

Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis tentang pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan.
2. Untuk menganalsis pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan.
3. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, dan kepuasan konsumen secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan.


METODE PENELITIAN

1. Teknik Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling, yaitu teknik sampling dimana peneliti mempunyai pilihan pribadi dalam memilih individu yang akan menjadi anggota sampel.


2. Besaran Sampel
Besaran sampel merupakan banyaknya individu, subjek atau elemen dari populasi yang diambil sebagai sampel. Berikut ini rumus yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah sampel minimal untuk sebuah penelitian:

a.      Rumus untuk mengetahui jika ukuran populasinya besar, artinya ukuran sampel yang akan diperoleh besarnya kurang dari 5% populasi (Subyantoro dan Sulistiyono, 1998).

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
n = Z² _ / 2_ ( 1 – _ )
€²              
Nilai € terbesar jika € = _ (1 – _) adalah 0,5 (1 – 0,5) = 0,25

Nilai level of significance pada confidence level 95% adalah 1% dan kemungkinan kesalahan sampel (sample error ) ditetapkan 10%, maka nilai n adalah:

n = Z² _ / 2_ ( 1 – _ )
                 €²
n = Z² _ / 2_ ( 0,25 )
                €²
n = Z² _ / 2
         4 €²
n = 1,96 ²
     4 ( 0,10 )²
n = 96,04

Sehingga mengacu pada rumus di atas maka sampel minimal pada penelitian ini adalah 96 responden.

b.      Besarnya sampel minimum untuk penelitian deskriptif adalah sebanyak 100 responden. Berdasarkan pertimbangan rumus dan pendapat di atas, maka ditetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden.

Analisis Data

Kuesener yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji, yakni uji vailiditas dan uji reliabilitas. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas produk dan tingkat kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan, data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis regresi.


HASIL DAN PEMBAHASAN


MODEL
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients

Beta

t

Sig.
Correlations


B

Std. Error
Zero-order

Partial

Part
1              (Constant)
Kualitas
Kepuasan
.228
.398
.782
2.934
.135
.133

.249
.497
.078
2.941
5.868
.938
.004
.000

.433
.589

.286
.512

.231
.461

Berdasarkan hasil tabel di atas bahwa besarnya Standardized Coefficients Beta variabel kualiatas produk sebesar 0,249 dengan besarnya nilai signifikan adalah sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai t sebesar 2,941 maka variable kualitas produk berpengaruh singfinikan terhadap loyalitas pelanggan.
Tabel 2 Anova
Model
Sum of Square
df
Mean Square
F
Sig
1Regression
Residual
Total
508.262
761.128
1269.39
2
97
99
254.131
7.847
32.387
.000

a. Predictor: (constant), kepuasan, kualitas
b. Dependent Variable: loyalitas
Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung sebesar 32,387 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel loyalitas pelanggan
Tabel 3 Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted
R. Square
Std. Error
of Estimate
1
.633
.400
.388
2.801

Hal ini dapat disimpulkan, bahwa pengaruh dari kedua variabel tersebut yaitu kualitas produk, dan kepuasan konsumen mempunyai pengaruh yang cukup baik terhadap loyalitas pelanggan terhadap produk.
Tabel 4 Kontribusi Partial
No.
Keterangan
Hasil
1.
Standardized Correlation Beta Kualitas Produk x Partial Kualitas Produk =
0,249 x 0,286 = 0,071214
0,071214
2.
Standardized Correlation Beta Kepuasan Konsumen x Partial Kualitas Produk
= 0,497 x 0,512 = 0,254464
0,254464
3.
Total
0,325678


Tabel 5 Persentase Kontribusi Partial
No.
Keterangan
Hasil
1.
Partial Kualitas Produk= 0,071214 x 100% = 21,87%
0,325678
21,87%
2.
Partial Kepuasan Konsumen= 0,254464 100% = 71,13%
0,325678
71,13%

Dalam hal ini bahwa variabel tingkat kepuasan konsumen yang sangat besar kontribusi partialnya terhadap loyalitas pelanggan pada produk makanan
Kesimpulan
1.Kualitas produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan pada produk makanan Tela Krezz
2.Kepuasan konsumen mempunyai pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan pada produk makanan Tela Krezz
3.Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi berganda, menunjukkan bahwa kualitas produk dan kepuasan konsumen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
4.Jika dilihat dari kontribusi parsial bahwa variabel kualitas produk dan variabel tingkat kepuasan konsumen memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Dalam hal ini bahwa variabel tingkat kepuasan konsumen yang sangat besar kontribusi partialnya terhadap loyalitas pelanggan pada produk makanan Tela Krezz Cabang Bekasi.

Implikasi
1.Dari perspektif kualitas produk, maka outlet Tela Krezz harus tetap menjaga mutu kualitas produk tersebut, agar mampu menghasilkan pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan pada produk makanan Tela Krezz.
2.Dari perspektif tingkat kepuasan konsumen yang dinilai sangat positif serta berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Maka pemilik usaha harus memberikan pelayanan yang lebih baik lagi yang dilakukan oleh pegawai Tela Krezz dan tetap memberikan pelayanan yang ramah dan sopan terhadap konsumennya.
3.Dari perspektif kontribusi partial bahwa variabel kualitas produk dan variabel tingkatb kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang besar terhadap loyalitas pelanggan pada produk makanan Tela Krezz Cabang Bekasi.
4.Untuk penelitian selanjutnya masukan variabel harga dan produk tela lainnya guna mengembangkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.


Jurnal Penelitian Ini diambil Dari :

Agyl Satrio Hutomo*)
 http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_10205061.pdf