Selasa, 24 Mei 2011

Lingkungan


Lingkungan
Lahan dan Hutan Kritis, Air Krisis

Hutan gundul
Ancaman global sudah di depan mata. Indonesia salah satu negara yang sangat rawan  terhadap dampak negatif  perubahan iklim. Perubahan iklim telah mengubah pola presipitasi (hujan) dan evaporasi (penguapan), sehingga berpotensi menimbulkan banjir di beberapa lokasi dan kekeringan di lokasi yang lain. Kenyataan ini sangat mengancam berbagai bidang mata pencaharian masyarakat di Tanah Air, terutama pertanian dan perikanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami peningkatan intensitas dan frekuensi perubahan cuaca yang mengkhawatirkan. “Kita berulang menghadapi banjir, kekeringan, dan kejadian-kejadian yang berawal dari penggundulan dan kerusakan hutan,” kata  mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar.
Persoalan pemanasan global dan perubahan iklim yang mengejala itu memperlihatkan bahwa berbagai aktivitas pembangunan yang dilakukan tidak atau kurang memperhatikan keberlanjutan ekologis, yang merupakan faktor mendasar bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Sejalan dengan gejala perubahan iklim, kelangkaan air (kekeringan) pada musim kemarau menjadi salah satu isu yang paling menonjol dalam sumber daya air. Demikian pula dengan persoalan kelangkaan dan kesulitan air yang layak pakai (air bersih). Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2007 melaporkan, penurunan kualitas air disebabkan oleh rusaknya daerah tangkapan air yang cenderung diperparah oleh gejala perubahan iklim.
Air merupakan isu penting yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini, karena air sangat penting bagi kehidupan. Adalah kenyataan, sekitar 85 persen masyarakat Indonesia masih mengonsumsi air yang kemungkinan besar terkontaminasi, karena lokasinya tidak memperhitungkan jarak dari tempat pembuangan tinja.

United States Agency for International Development  (USAID) dalam laporannya  (2007), menyebutkan, penelitian di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 1
00 persen sumber air minum kita tercemar oleh bakteri  E Coli dan Coliform. Kualitas air dari segi  bakteriologis untuk air minum sangatlah penting karena dapat menimbulkan penyakit dan kematian dalam waktu singkat.Kerusahan lahan dan hutan.


Solusi: Pelestarian Hutan

Karena  kerusakan lahan dan hutan berdampak terhadap krisis air, maka mendesak kiranya  dilakukan berbagai upaya pengelolaan sumber daya lahan dan hutan. Lahan dan hutan yang kritis dan gundul, harus dihijaukan kembali.Sekarang dengan isu pemanasan global, ajakan penanaman pohon bergema ke mana-mana. Menanam pohon adalah upaya awal mengurangi pemanasan global.sebaiknya juga dipelihara sampai pohon itu jadi dan bermanfaat bagi semua.KegiPeran Indonesia dalam mencegah dan atau mengendalikan gejala perubahan iklim ini akan sangat berarti. Kawasan hutan yang luas sangat potensial  sebagai tempat menyerap karbon demikian pula dengan lautan, yang luasnya dua per tiga dari luas wilayah Indonesia, yang dianggap memiliki potensi yang sangat besar dalam mencegah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim karena kemampuan menyerap karbon dioksida.


Konservasi  Sumber Daya Air

Kebanyakan kita kurang menyadari bahwa, walau Indonesia memiliki sungai, danau, waduk, dan rawa yang relatif banyak sebagai potensi sumber daya air selain air tanah, namun tidak semuanya bisa digunakan untuk kepentingan air bersih. Apalagi kalau lahan dan hutan mengalami rusak parah,Upaya penyelamatan lingkungan, termasuk di antaranya  penyelamatan sumber-sumber air, harusdilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan.Salah satu cara adalah dengan laku budaya hemat air dan ramah lingkungan seluruh komponen masyarakat.

Degredasi Sumber Daya Alam


Degredasi Sumberdaya Alam

Degradasi Sumberdaya Alam
Khususnya air dan lahan, yang ditandai dengan deplesi sumber air (permukaan dan air bawah tanah, baik kuantitas maupun kualitasnya), semakin meluasnya tanah kritis dan DAS kritis, penurunan produktifitas lahan, semakin meluasnya kerusakan hutan (terutama karena perambahan) baik hutan pegunungan maupun hutan pantai (mangrove). buruknya konservasi tanah dan penggarapan yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan struktur tanah, hilangnya kandungan bahan organik, dan hilangnya kesuburan tanah

Sumber Daya Air
Muka airtanah (water table) di Cekungan Bandung telah mengalami penurunan setiap tahunnya. Bandung adalah kota yang sangat rawan menghadapi masalah penyediaan air di masa yang akan datang, demikian pula wilayah Cirebon memerlukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kekeringan dan intrusi air laut, jika memang benar-benar wilayah ini akan dikembangkan sesuai dengan rencana induknya.Sementara sepanjang musim penghujan terjadi banjir yang semakin serius dan meluas, tingkat infiltrasi dan retensi menurun karena berkaitan dengan kerusakan hutan dan erosi, dan berakibat semakin luas wilayah dan lamanya kekeringan. Kekeringan dan kekurangan air adalah salah satu permasalahan yang dirasakan di sebagian daerah dataran tinggi, tapi yang paling luas adalah di sepanjang pantai utara.

Sumberdaya Hutan
 Diperkirakan jika tidak ada upaya-upaya pengendalian konversi fungsi hutan dan pengendalian penggunaan lebih (over utilization), hutan primer akan hilang.kerusakan hutan semakin serius akibat dari tindakan perambahan oleh beberapa keluarga petani miskin, perambahan hutan juga dilakukan secara tidak langsung oleh pengusaha komersial karena lemahnya pengawasan dan penegakan hukum oleh instansi yang bertanggung jawab.

Pertambangan
Penambangan pasir dan batu  di sepanjang alur sungai, basalt dan andesit dari daerah pegunungan, tanah lempung-liat dari endapan alluvial yang digunakan sebagai bahan dan/atau konstruksi bangunan dan juga batugamping. Penambangan emas dan perak dan sumber daya mineralmasih terbatas

Eksploitasi bahan Galian C, pasir besi dan kegiatan penambangan lainnya sering menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan seperti hilangnya tegakan tumbuhan, tanah longsor, abrasi, erosi, sedimentasi/pendangkalan saluran dan sungai serta meningkatnya kekeruhan air.

Kamis, 12 Mei 2011

TUGAS 4 SOFTSKILL PKN#

MEMBANGUN KARAKTER
( CHARACTER BUILDING )

Tema : " Bagaimana membangun karakter bangsa dengan Falsafah Pancasila "


Nama : Ayuvianti
NPM  : 13209528
Kelas : 2ea16

Suatu proses atau Usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, ahlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila.


CIRI-CIRI KARAKTER BANGSA

1.     Adanya saling menghormati & saling menghargai diantara sesama;
2.     Adanya rasa kebersamaan & tolong menolong;
3.     Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa;
4.     Adanya rasa perduli dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara;
5.     Adanya moral, ahlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama;
6.     Adanya perilaku dlm sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati & saling menguntungkan;
7.    Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya;
                        8.  Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.


Sifat karakter Suatu Bangsa/Masyarakat : 

Ø Karakter bersifat Positip
Ø Karakter bersifat Negatip


Nilai-nilai Membangun karakter : 

1.     Nilai Kejuangan                  
2.     Nilai Semangat                   
3.     Nilai Kebersamaan / Gotong royong               
4.     Nilai Kepedulian / Solidaritas
5.     Nilai Sopan santun
6.     Nilai Persatuan & Kesatuan
7.     Nilai Kekeluargaan
8.     Nilai Tanggung Jawab


Faktor-faktor dalam membangun kelangsungan
Karakter Bangsa :
 
  1. Ideologi                             
  2. Politik                                  
  3. Ekonomi                              
  4. Sosial Budaya                   
  5. Agama 
  6. Normatif ( Hukum & Peraturan Perundangan ) 
  7.  Pendidikan  
  8. Lingkungan
  9. Kepemimpinan.

Nilai-Nilai Karakter :

  1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa
  2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu
  3. Cinta akan Tanah Air dan Bangsa 
  4.  Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat 
  5. Kesetiakawanan Sosial 
  6. Masyarakat adil makmur.

                                  PANCASILA
Sebagai Falsafah dan Pandangan Hidup Bangsa