Selasa, 25 Juni 2013

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK


TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

Nama      : Ayuvianti
NPM        : 13209528
Kelas       : 4 EA 16


ANALISA MANAJEMEN STRATEGIC

1.                SEJARAH PERUSAHAAN
Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang, beliau lahir pada tahun 1867 sebagai anak seorang tukang kayu yang memulai kehidupannya saat Jepang sudah memulai  modernisasi di negaranya. Sakichi Toyoda ini merupakan seorang tukang dan penemu, dia tinggal di desa terpencil di luar Nagoya. Pada saat itu, pemintalan adalah industri utama dan pemerintah Jepang berkeinginan untuk meningkatkan pengembangan usaha kecil, dengan mendorong pembentukan industri-industri rumah tangga di seluruh Jepang. Sebagai anak laki-laki, Toyoda belajar perkayuan dari ayahnya, kemudian dia menerapkan keahliannya dengan merancang dan membuat mesin tenun dari kayu. Pada tahun 1894, ia mulai membuat alat tenun manual yang lebih baik dari alat tenun yang sudah ada. Sakichi Toyoda ini banyak menyumbangkan kemajuan teknologi bagi negaranya melalui penemuan-penemuannya. Toyoda terus-menerus mencoba, memperbaiki, dan menemukan sesuatu yang baru, hingga dia berhasil menghasilkan salah satu penemuan terkenalnya, yaitu mesin tenun otomatis canggih yang menjadi “sama terkenalnya dengan permata Mikimoto dan biola Suzuki” (Toyoda, 1987 dalam Toyota Ways).

Mesin tenun ini akan berhenti secara otomatis apabila ada benang yang putus. Penemuan ini kemudian berevolusi menjadi sebuah sistem yang lebih luas yang menjadi salah satu dari dua pilar Toyota Production System, yang disebut jidoka (otomasi dengan sentuhan manusia). Pada intinya, jidoka berarti menciptakan kualitas pada saat anda memproses bahan baku atau “pencegahan kesalahan”. Hal inilah yang memungkinkan untuk merancang operasi dan peralatan sedemikian, sehingga pekerja tidak terikat pada mesin dan bebas melakukan pekerjaan lain yang memberi nilai tambah (Toyota ways).

Sakichi banyak melakukan pembaharuan terhadap penemuan mesin tenunnya agar terlihat lebih efisiesn dan ekonomis. Kemudian Sakichi memberikan sebagian hasil pembuatan alat tenun kepada putranya, Kiichiro Toyoda. Sakichi Toyoda memberikan tugas kepada anaknya untuk membangun bisnis mobil, karena dia beranggapan mobil akan menjadi teknologi masa depan. Oleh karena itu, Kiichiro dikirim ke Tokyo Imperial University untuk belajar teknik mesin, dia berfokus pada teknologi mesin. Dia memperoleh banyak pengetahuan mengenai cara pengecoran dan pemrosesan komponen logam dari Toyoda Automatic Loom Works. Pada tahun 1926, didirikan Toyoda Automatic Loom Works yang merupakan asal muasal dari Toyota Motor Corporation. Kemudian pada tahun 1935 ditambahkan divisi mobil pada Toyoda Automatic Loom Works. Setelah itu, berdirilah Toyota Motor Company pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik tenun Otomatis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini. TMC ini juga sebagai kelembagaan yang menetapkan just in time production, yaitu melakukan pengiriman part yang benar, pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat, dan tidak ada kelebihan stock atau tidak ada penumpukan barang di gudang. Prinsip ini diperolehnya dari perjalanan studinya ke pabrik Ford di Michigan untuk melihat industir mobil dan juga melihat sistem supermarket AS yang menggantikan barang-barang di rak segera setelah pelanggan membelinya. Berangkat dari industri tekstil, Toyota menancapkan diri sebagai salah satu pabrikan  otomatif yang cukup terkemuka di seluruh dunia. Merek yang memproduksi satu mobil tiap enam detik ini ternyata menggunakan penamaan Toyota lebih karena penyebutannya lebih enak daripada memakai nama keluarga pendirinya, Toyoda.

Perekonomian Jepang mengalami krisis setelah Perang Dunia II, yang secara langsung juga menyebabkan krisis keuangan Toyota. Krisis yang terjadi ini, menyebabkan perusahaan semakin merugi karena tidak mampu menanggulangi permasalahan keuangan negara, sehingga pada bulan April 1950 Toyota dipecah menjadi dua, yaitu Toyota Motor Corporation dan Toyota Motor Sales Company. Kemudian pada bulan Juni 1950, pertentangan karyawan tentang ketidakmampuan membayar gaji berakhir dan perusahaan memulai menggunakan manajemen baru. Tahun 1951, Toyota mengirimkan dua orang karyawannya untuk belajar metode manajemen modern di Amerika Serikat, Ford Motor Company. Di sana mereka memperoleh ide untuk menempatkan sistem yang sama di Toyota, yaitu “Produk yang baik dari pemikiran yang baik” (sebagai slogan Toyota tahun 1953). Tahun 1960, industri mobil Jepang tumbuh dengan pesat baik di pasar ekspor maupun dalam negeri. Kemudian tahun 1961, Toyota memperkenalkan Toyota Quality Control (TQC) untuk meningkatkan derajat produksi mobil yang berstandar mutu internasional. Dalam rangka mempertahankan daya saing yang lebih besar dari pihak-pihak lain, maka Toyota Motor Corporation dan Toyota Motor Sales Company bergabung kembali menjadi Toyota Motor Corporation pada tahun 1980-an. Ini merupakan perubahan besar dalam sejarah industri otomatif dunia, terutama ditambah lagi dengan pembetukan NUMMI, yaitu usaha kolektif antara Toyota dan Amerika Serikat pada tahun 1984 hingga saat ini merupakan perubahan besar dalam sejarah Toyota, dengan memproduksi jenis kendaraan Prims “GM dan corolla” untuk Toyota.

2.              Vision
Menjadi perusahaan otomotif yang paling sukses dan dihormati di kawasan Asia Tenggara dengan memberikan pengalaman terbaik dalam kepemilikan kendaraan.

3.              Mision
1.     Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang terbaik.
2.   Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan.
3.   Memperkuat kolaborasi dengan produsen, dealer utama dan dealer – dealer melalui komunikasi dan kerja sama yang baik.
4.   Untuk mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek, misalnya pemenuhan peraturan, lingkungan dan lain – lain.




5.  Budaya
Toyota Astra Motor, mereka berhasil menciptakan dan mempertahankn lingkungan berbagi pengetahuan dalam organisasi dan memanfaatkan berbagai tools dn strategi untuk pengelolaannya.

Toyota Astra Motor juga berhasil membentuk budaya pengetahuan yang ‘cantik’ melalui Toyota Winning Concept yang di-convert menjadi Catur Dharma dan sukses diterapkan diseluruh system organisasi.

6.  Marketing Mix yang diterapkan Toyota Astra Motor :
a.          Price
Untuk strategi penetapan harga ada 2 strategi yaitu price skimming dan market penetration. Dimana price skimming adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menetapkan harga tinggi untuk menutupi biaya pengembangan produk selanjutnya, sedangkan market-penetration pricing yaitu dengan memberikan harga murah untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah general pricing approach, apakah strategi tersebut ditentukan oleh suplai persediaan; dimana ketika akan menjual produk yang baru diluncurkan, maka harga – harga produk yang lama akan diturunkan agar persediaannya berkurang.

b.         Product
Toyota Astra Motor perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Produk yang ditawarkan berupa mobil. Berikut adalah perincian produk yang ditawarkan :

Vios, Corolla, Camry, Yaris, Fortuner, Kijang Innova, Avanza, Dyna.
Dalam mengamati suatu website yang perlu diperhatikan adalah pengklasifikasian produk berdasarkan tujuan penggunaan; apakah produk tsb ditujukan untuk dikonsumsi langsung oleh konsumen (consumer goods) atau produk tsb dibeli untuk diproduksi kembali dan kemudian baru dipasarkan ke konsumen (industrial goods).

c.          Place
Toyota Astra Motor atau TAM selalu memiliki standar pelayanan nasional yang diterapkan ke kantor cabang ataupun dealer-dealer yang berada di seluruh kawasan di Indonesia.

d.         Promotion
Ada empat alat bantu promosi, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations), dan penjualan personal (personal selling). Sebagai tambahan, sampai saat ini kan kebanyakan konsumen yang mempunyai pendapatan rendah adalah konsumen yang memperhatikan price awareness dan price conciousness dalam mengambil keputusan. Adapun yang dimaksud dengan price awareness adalah kemampuan individu/ konsumen untuk mengingat harga baik harga produk itu sendiri maupun harga produk competitor untuk dijadikan referensi. Sedangkan pengertian dari price consciousness adalah kecenderungan konsumen untuk mencari perbedaan harga. Untuk itu umumnya mereka akan berusaha mencari informasi tentang harga dan proses seleksi yang tinggi.


7.   ANALISIS INTERNAL
1.     KEUANGAN

2.   STRUKTUR ORGANISASI
Presiden Direktur : Johnny Darmawan Danusasmita
Wakil Presiden Direktur : Hideyuki Imai
Direktur Marketing : Rahmat Samulo dan Yuji Takarada
Direktur Finansial : Samuel Manasseh dan Tomoo Takekawa

8.  ANALISIS EKSTERNAL
·       PESAING PERUSAHAAN
Toyota Astra Motor adalah perusahaan otomotif, jadi perusahaan pesaing juga terdapat di dunia otomotif. Contoh :
a.    Mitsubishi
b.   Nissan
Nissan evalia juga merupakan pesaing dari produk – produk Toyota.

c.    Suzuki
Suzuki yang baru – baru ini mengeluarkan produk yang menyaingi produk Toyota avanza. Yang juga diminati masyarakat karena merupakan sama – sama mobil keluarga.

9.  ANALISIS SWOT
e.    Strenght
1) Pengembangan konsep Produk Inovatif dengan melakukan pengembangan produk untuk mencapai customer satisfaction, sebagai contoh : Toyota Avanza 1,5 1500cc merupakan produk inovatif dari Toyota Avanza 1,3 1300cc. Sedangkan Produk Kreatif dengan melakukan terobosan baru terhadap pasar, sebagai contoh : Toyota Rush yang merupakan produk yang diharapkan dapat menembus pangsa pasar SUV domestik.
2) Brand Image yang sangat kuat di benak konsumen. Dengan Merk Toyota memberikan keyakinan kepada konsumen akan kualitas.
3) Harga yang terjangkau untuk kelas SUV dibandingkan dengan kompetitor yang ada di pasar domestik.
4) Dengan diluncurkannya produk Toyota Rush di pangsa pasar SUV ini, menimbulkan nilai tambah bagi toyota itu sendiri. Dengan kata lain, Toyota menyediakan produk-produk yang berkualitas dengan interval harga yang dapat mencakup hampir semua segmen daya beli konsumen untuk pasar domestik. 
5) Penggunaan komponen lokal sekitar 72%, dari ASEAN 9%, dan dari Jepang 19%.untuk Rush dan Terios.
6) Penerapan sistem distribusi yang baru dengan pendekatan Just in TimemenjadikanToyota merupakan manufaktur otomotif yang tidak memiliki warehouse produk jadi. Hal ini yang menjadikan keunggulan produk Toyota yang lebih murah dari kompetitornya. 

7) Penerapan strategi 3W : Winning Team untuk melaksanakan Winning Concept dengan Winning System dinilai sangat ampuh untuk menciptakan kompetitive advantage perusahaan.

Weakness (kelemahan)
1) Perbedaan persepsi antara pasar domestik dengan pasar internasional tentang kelas produk Toyota Rush. Pihak Toyota sendiri mengklaim bahwa Toyota Rush ditempatkan pada kelas Mid-Class SUV. Sedangkan kriteria kapasitas cc kelas Mid-Class SUV sendiri adalah 1500cc <>
2) Sistem Indent yang mengecewakan konsumen. Kadang-kadang konsumen membatalkan proses pemesanan karena kecewa akan janji yang diberikan oleh pihak dealer Toyota.
             
              Opportunity (Kesempatan)
1.     Toyota juga telah menjual teknologi untuk produsen motor lain, misalnya Ford telah membeli ke teknologi baru untuk SUV Hybrid explorer.
2.   Toyota adalah untuk menargetkan pasar 'pemuda perkotaan'.
3.   Jika PT ASTRA TOYOTA lebih meningkatkan lagi dari segi kualitas dan kuantitas dalam hal pelayanan atau produknya berupa kendaraan itu sendiri, maka PT ASTRA TOYOTA akan menjadi perusahaan transportasi yang paling banyak diminati atau digunakan oleh masyarakat.

Threat (Ancaman)
1.     Bermunculannya produk baru di pasaran merupakan ancaman yang signifikan bagi PT. Toyota Astra Motor dikarenakan model dan fitur-fitur produk baru yang bermunculan di bidang outomotif semakin modern sehingga masyarakat menilai banyak yang lebih baik di banding produk TOYOTA.
2.   Ketidakstabilan Ekonomi.



 Sumber :
  http://www.slideshare.net/joelpais/toyota-international-business-mgt
  http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/analisis-swot-pt-astra-toyota/
  http://id.wikipedia.org/wiki/Toyota_Astra_Motor
  http://www.toyota.co.id/home/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar