Minggu, 28 Oktober 2012

Tugas Softskill 2 Etika Bisnis - Contoh kasus dalam bisnis yang kurang beretika

contoh kasus 1 :


Pada hari Rabu, 7 Juni 2006, obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan akan ditarik dari peredaran karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia, sementara yang di pabrik akan dimusnahkan.

Produk HIT dianggap merupakan anti nyamuk yang efektif dan murah untuk menjauhkan nyamuk dari kita… Tetapi, ternyata murahnya harga tersebut juga membawa dampak negatif bagi konsumen HIT.Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT yang dapat membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu Propoxur dan Diklorvos. 2 zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Departemen Pertanian juga telah mengeluarkan larangan penggunaan Diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga sejak awal 2004 (sumber : Republika Online). Hal itu membuat kita dapat melihat dengan jelas bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh berusaha melindungi masyarakat umum sebagai konsumen. Produsen masih dapat menciptakan produk baru yang berbahaya bagi konsumen tanpa inspeksi pemerintah.
Komentar Penulis :
PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh –sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran.  
Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.
 
 
contoh kasus 2 :

sekarang ini banyak yang melakukan bisnis dengan menghalalkan segala cara. terutama dalam hal promotion. seperti provider XL dengan provider AS

Mereka saling menjelekkan satu sama lain, bahkan tidak cuma 1 iklan saja melainkan dengan cara balas membalas dengan saling sindir. Hal seperti ini dimulai dari keluarnya icon artis di provider XL kemudian dikontrak oleh Provider AS. Provider AS menyindir XL dengan membuat iklan karena Provider XL telah menipu konsumen yakni icon artis yang sebelunya berada di iklan Provider XL.





 Tanggapan saya adalah :
 Menurut saya seharusnya provider dan iklan-iklan lain seharusnya mempromosikan produknya dengan cara bersaing yang sehat, tidak dengan menjelekkan lawan. seharusnya mereka saling menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh produk yang mereka promosikan. Karena sebenarnya salah satu dari iklan yang baik itu adalah dapat menarik perhatian akan tetapi tidak dengan menjatuhkan merk lain.

sumber :

http://sukangemilpunya.wordpress.com/2011/09/04/bisnis-tidak-beretika/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar