Beberapa prinsip etis dalam bisnis telah dikemukakan oleh Robert C.Solomon (1993) dalam Bertens (2000), yang memfokuskan pada keutamaan pelaku bisnis individual dan keutamaan pelaku bisnis pada taraf perusahaan. Berikut dijelaskan keutamaan pelaku bisnis individual, yaitu:
a. Kejujuran
Kejujuran
secara umum diakui sebagai keutamaan pertama dan paling penting yang
harus dimiliki pelaku bisnis. Orang yang memiliki keutamaan kejujuran
tidak akan berbohong atau menipu dalam transaksi bisnis. Pepatah kuno caveat emptor
yaitu hendaklah pembeli berhati-hati. Pepatah ini mengajak pembeli
untuk bersikap kritis untuk menghindarkan diri dari pelaku bisnis yang
tidak jujur. Kejujuran memang menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran,
namun dalam dunia bisnis terdapat aspek-aspek tertentu yang tetap harus
menjadi rahasia. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa setiap informasi
yang tidak benar belum tentu menyesatkan juga.
b. Fairness
Fairness
adalah kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan
dengan ”wajar” yang dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua
pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
c. Kepercayaan
Kepercayaan
adalah keutamaan yang penting dalam konteks bisnis. Kepercayaan harus
ditempatkan dalam relasi timbal-balik. Pebisnis yang memiliki keutamaan
ini boleh mengandaikan bahwa mitranya memiliki keutamaan yang sama.
Pebisnis yang memiliki kepercayaan bersedia untuk menerima mitranya
sebagai orang yang bisa diandalkan. Catatan penting yang harus dipegang
adalah tidak semua orang dapat diberi kepercayaan dan dalam memberikan
kepercayaan kita harus bersikap kritis. Kadang kala juga kita harus
selektif memilih mitra bisnis. Dalam setiap perusahaan hendaknya
terdapat sistem pengawasan yang efektif bagi semua karyawan, tetapi
bagaimanapun juga, bisnis tidak akan berjalan tanpa ada kepercayaan.
d. Keuletan
Keutamaan
keempat adalah keuletan, yang berarti pebisnis harus bertahan dalam
banyak situasi yang sulit. Ia harus sanggup mengadakan negosiasi yang
terkadang seru tentang proyek atau transaksi yang bernilai besar. Ia
juga harus berani mengambil risiko kecil ataupun besar, karena
perkembangan banyak faktor tidak diramalkan sebelumnya. Ada kalanya ia
juga tidak luput dari gejolak besar dalam usahanya. Keuletan dalam bisnis itu cukup dekat dengan keutamaan keberanian moral.
Sumber :
http://rainyviolet.blogspot.com/2011/10/teori-etika-dan-prinsip-etis-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar